Makanan “Aneh” Dari Tanah Sunda (Deui)


Daun rendeu

Kembali ke tanah Sunda, walau masih di Jawa Tengah. Setelah kemarin ketemu Daut Putat, sekarang ketemu lagi daun aneh yang disediakan di piring lalapan. Yang artinya bisa dimakan. Daunnya kasar, renyah khas tanaman tak berkayu, bergerigi, cukup tebal dan aromanya seperti biasa mint wannabe, cuma yang ini aroma “alam liar”-nya lebih terasa dibanding dengan Pohpohan atau Sintrong.

Tanya ke penjaga warung, namanya daun Rendeu. Kalo dari tekstur dan aromanya sepertinya segan untuk melahapnya, jadi ingat makanan kambing. :mrgreen:

Pohon Rendeu

Tapi tak ada salahnya juga dicoba barang selembar dua lembar daunnya.

Ambil satu, cocolkan ke sambal tlenjeng, masukkan ke mulut. Kress…. tekstur kasar bertemu lidah, aoma mint yang kasar dan liar menusuk. Susulkan nasi, kunyah dan telan. Yang ini sepertinya di coret dari kamus lalapan saya. Yang herannya dimakan juga sama orang setempat.

Browsing cari tahu, ternyata tanaman ini baik untuk ginjal. Kalo buat pengobatan okelah. Kira-kira ketemu “daun aneh” apa lagi ya dari tanah Sunda

11 respons untuk ‘Makanan “Aneh” Dari Tanah Sunda (Deui)

  1. hehe, kata org jawa orang sunda itu kaya kambing, daun mentah aja dimakan
    tapi jangan salah, orang sunda meskipun cuma makan sama sambel n lalapn bisa abis 2 piring loh, yaa cukup lah buat di ajak ngirit mah
    hahaha

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar