Petunjuk arah, kanan-kiri atau timur-barat? Jaman sekarang di perkotaan dimana pengenalan arah sepertinya lebih banyak menggunakan kanan-kiri. Misalnya “sampai lampu merah ke empat lalu belok kanan”. Memang universal dan tetap berlaku ketika jalan itu lurus ataupun berkelok-kelok.
Namun petunjuk arah kiri dan kanan itu akan berubah tatkala posisi awalnya berubah. Misal dari tempat A ke B dibanding sebaliknya dari tempat B ke A. Nah ketika ada argumen bisa terjadi perbedaan karena beda titik awalnya, dari A disebut belok kanan, sedangkan dari B disebut belok kiri.
Jika metode kanan-kiri itu mudah dimengerti, metode arah angin bukan berarti diabaikan. Metode arah angin jelas sangat penting dikuasai, di peta saja menggunakan arah mata angin. Penguasaan mata angin ini penting untuk menunjukkan arah dari suatu titik. Misal kita berada di suatu pertigaan atau perempatan, nah dari sana kita minta petunjuk seseorang lewat telepon, “dari sini mau ke mana”. Kita harus tahu arah, misal dari perempatan ke timur, barat dsb
Petunjuk arah dengan mata angin ini universal dan tidak berubah dari mana pun asalnya. Namun akan membingungkan jika kita ada di suatu kota yang jalannya miring sedikit demi sedikit lama-lama berubah arah. Misalnya dari semula ke barat menjadi ke selatan.
Nah ini terjadi di kota Cilacap, jalan awal masuk kota adalah ke barat, pelan-pelan tanpa disadari berbelok ke selatan (gambar di atas, garis biru). Tampak sekali ketika ada di Tugu Lilin Gumilir yang sering dijadikan patokan, seperti gambar di bawah. Ada 3 arah di sini, A masuk ke pusat kota, B ke arah Kroya, Jogja, C ke arah Wangon, Bandung atau Jakarta
Ada 2 pendapat di sini
- Bagi orang sekitar pusat kota Cilacap, akan bilang A = Selatan, B = Utara, C = Barat
- Sementara bagi orang Gumilir (dan orang luar kota) akan bilang A = Barat,, B = Timur, C = Utara
Nah karenanya sering terjadi adu argumen ketika dua orang berdialog langsung atau di suatu forum atau thread di facebook tentang arah dari Tugu Lilin Gumilir.
Yah semuanya dimaklumi karena menetukan arah memang melibatkan feeling dan kebiasaan
Betull, kadang kita dah belok arah tanpa sadarr 😂
SukaSuka
koyo ning solo jalane serong.. marai bingung iki arahe mengendi.. retine maju.. 😆
SukaSuka
ijin jemur pak 😀
http://bmspaces.com/wp/2016/03/01/berhenti-membentak-anak-ini-akibatnya/
SukaSuka
mbingungke
http://ongolongol.com/2016/02/29/wow-yamaha-rxz-baru-ini-di-jual-rp-66-juta-made-in-malaysia/
SukaSuka
kaya di pertigaan Sampang juga gitu, jalan kearah Rawalo itu arahnya ke Barat laut & baru benar-benar belok ke Barat didepan Gudang Bulog Cindaga. Kalo orang Sampang nyebutnya ke Utara, karena nama jalannya juga jalan Tugu Utara, tetapi orang dari luar Sampang biasanya nyebut ke barat, padahal kan jalan Tugu Barat ada sendiri dan itu kearah Cilacap 😀
SukaSuka
Hahaha,,, mbingungi. jrg sih yg nyebut barat daya, timur laut, tenggara, dll
http://kasamago.com/kesatuan-gurita-octopus-squad-tni-al-sebuah-misteri/
SukaSuka
gak ada yang bemer, tapi yang paling mendekati yang posisi dari orang kota cilacap
karena kalo secara peta ya wagu ke cilacap di bilang barat ke lluar kota di bilang timur, sementara ke arah bandara di bilang utara
wkwkwkkw
njemur kang
ada yang bawa bawa nama pertamina nih buat nipu
https://jildhuz.wordpress.com/2016/02/27/pertamina-pulsa-teknik-nipu-ala-dni/
SukaSuka
Nek aku bener sing barat timur… karena jogja memang di timur, bandara di utara
SukaSuka
nah itu om, kalo ke jogja kan kita ke utara dulu, baru ketimur, gak lurus lurus beneran lah, kayanya mulai belok setelah keluar PLTU deh, mulai agak nganan (ke timur)
sementara bandara sih ke arah barat dulu, lurus dikit 1 km, baru ke utara
wkwkkwkwkwk
tapi yang bener emang gak ada real utara sama real barat, adanya rada serong serong gt
SukaSuka
emang miring arah timur laut, tapi enak nyebut timur daripada utara… yang bener2 utara selatan cuma depan alun2
SukaSuka
wkwkkwkw, nah itu om,makanya relativan itu bikin mumet, paling nyaman di cilacap ancer ancer pake sebutan kanan kiri doank, lebih afdol, wkwkkw
SukaSuka