Sore pulang kerja, nyonya mengajak berbelanja bulanan ke tempat yang tidak biasa, yaitu ke Kroya. Berjarak sekitar 27 km dari rumah, berangkat! Sampai tujuan, bertepatan dengan waktu makan malam nih. Jalan pelan, dari tugu perempatan Kroya, sampai akhirnya menentukan pilihan di depan pasar Kroya, Sate Madura.
Liburan saatnya kuliner. Sebagai orang yang banyak bekerja di lapangan, saya acap kali makan di warung-warung pinggir jalan. Walapun pinggir jalan namun beberapa diantaranya cukup dikenal oleh orang kebanyakan. Salah satunya warung soto di Kawunganten Cilacap ini, menurut kabar rasanya enak dan patut dicoba.
Minggu-minggu gini enaknya ngomongin makanan. Kali ini akan saya ceritakan tentang makanan yaitu Nasi Ayam. Nasi ayam adalah salah satu ke-khas-an kota Semarang. Namanya tidak se-terkenal Loenpia, Bandeng Presto maupun Wingko.
Lebaran kemarin saya mudik ke Banyumas. Walapun rumah saya Cilacap dan hanya berjarak 50 km, namun tetap terasa berbeda. Si Banyumas ini saya ingin mencoba Soto-soto yang termasuk terkenal. Setelah dulu sudah mencicipi Soto Sangka , mencoba (2 kali) Soto Sekengkel , sekarang saatnya Soto Tiwen.
Soto Betawi adalah salah satu tipe lain dari Soto. Kalo boleh saya bilang antara soto yang biasa saya makan antara Soto Banyumasan, Soto Solo-Semarangan-Surabaya dan Soto betawi ini adalah makanan yang berbeda, Cuma sama namanya saja. Yang paling mirip ya Soto Jawa Tengah dengan Soto Jawa Timur (kecuali Soto Banyumas).
Minggu ke-2 bulan Juni kemarin akhirnya saya bisa merasakan pertama kali Soto Sekengkel. Selama ini cuma lewat dan mendengar pembicaraan orang. Warung soto ini terletak di desa Karangrau Banyumas, kurang lebih 3 km dari Kresidenan/terminal Banyumas. Letaknya di pinggir jalan besar yaitu jalur utama Purwokerto – Jogja, kalo dari Pantura pindah ke jalur selatan melewati… Read More Soto Sekengkel Pak Jon’s
Soto Sangka merupakan nama yang terkenal di kalangan masyarakat Banyumas. Ini adalah soto yang legendaris karena sudah ada sejak tahun 1925. Katanya sih klangenan para pejabat. Kalo dilihat sekilas, warung ini biasa-biasa saja. Sederhana, kecil, tidak ramai namun ternyata pejabat-pejabat di Jakarta katanya menyukainya. Tempatnya juga hanya di sebuah kota kecil, ibukota kecamatan Banyumas.
Maskurblog 