(Nyaris) Karambol


karambol 2

Perjalanan Cilacap – Purwokerto kemarin sempat kaget karena ikut di dalam tabrakan serudugan karambol. Untung cuma bumper belakang lecet dikit di cium bumber depan Carry. Kalo Carry sama mobil (kalo tidak salah Picanto) di belakannya sepertinya parah.

Notog - Patikraja1

Selepas persimpangan rel dekat sungai Serayu memang kendaraan beriringan cukup panjang. Masuk Notog jalan paling 30 km per jam. Menjelang turunan yang dekat sawah, lampu rem mobil di depan menyala agak singkat lalu berhenti. Di belakangnya ada motor Revo juga berhenti, saya otomatis ikut berhenti. Tiba-tiba bruk! bruk! bruk! 3 kali terdengan bunyi tubrukan. Dan kendaraan saya terasa ikut terkena! Waduh bumper baru dicat nih!

Kendaraan depan masih berhenti, saya minggir ke kiri lalu turun. Carry biru di belakang juga minggir. Saya turun lihat kondisi belakang, ternyata cuma lecet. Pengemudi carry juga kasih kode yang kira-kira artinya “nggak apa-apa mas, yang belakang nih yang parah!” Lega..cuma lecet dicium bukan ditubruk Carry.

Lirik belakang, sepertinya yang menubruk pertama adalah truk. Truk besar biasanya jarak pengereman agak jauh. Tapi perasaan saya kecepatan lalu lintas rendah lho, kok bisa ya? Truk menubruk City car (kalo nggak Picanto ya Sirion), City Car menubruk Carry biru, Carry biru “mencium” kendaraan saya. Setelah mengecek kondisi saya lalu melanjutkan jalan. Ternyata kendaraan belakang tetap berhenti. Sepertinya City carnya paling parah karena depan belakang kena, sedangkan Carry juga bumper belakang sepertinya agak parah.

Sambil jalan saya mikir :”Yang disalahkan siapa ya?”

14 respons untuk ‘(Nyaris) Karambol

Tinggalkan komentar