Motor Heavy Duty

Di wilayah Cilacap yang berupa pegunungan, saya sering menemui motor-motor dengan modifikasi seperti gambar di bawah. Daerah tersebut seperti Karangpucung, Majenang, Wanareja dan Dayeuhluhur, untuk yang ini di daerah Sadabumi Majenang. Motor ditrondoli lalu dipasangi balok kayu memanjang, seukuran usuk. 

Buat apa sih? Ternyata motor seperti ini digunakan untuk mengangkut barang di medan-medan berat. Yang pernah saya temui adalah membawa karung beras depan belakang. Sampai penuh pokoknya. Yah semacam ojek barang begitu.

Ridernya tidak mikir kenyamanan, buktinya joknya dibuang dan digantikan oleh alas busa tipis diatas rangkaian balok kayu tadi. Ketika penuh muatan pun sang rider asal bisa “menaruh pantat” saja. Memang belum se-ekstrim Ojek Palang Cipatujah Tasikmalaya

Yang ini kebetulan menggunakan motor F1ZR bermesin 2 langkah yang mudah perawatannya.

Knalpot masih bagus, Rem  belakang nggak ada! 😯 tumben sekali, biasanya orang desa itu justru mengutamakan rem belakang. Pegas shock belakang menggunakan type heavy duty terus dibungkus karet. Suling shock depan juga sepertinya dipanjangkan. Karena tugas beratnya sepertinya motor seperti ini harus selalu prima kondisinya.

Selain F1ZR (dan kakaknya Force 1 tentunya) motor lain yang kerap dipakai untuk kerja semacam ini biasanya Yamaha RX series (K, S, King, Special) namun pernah saya lihat ada yang menggunakan Astrea Grand.

Tapi memang daerah-daerah gunung ini banyak motor yang dimodif untuk garuk tanah. Ajang lintas alam adventure dan grass track sepertinya juga jadi hal yang rutin. Motor harianpun tak luput kena wabah modif garuk tanah. Ojek barang ini sebenarnya salah satu korban modenya, namun digunakan untuk cari uang.

Iklan