Nusakambangan Part 1 – Sehari Di Pulau Tahanan


Pertengahan bulan Oktober, saya ikut tim dari kantor saya untuk menjalankan tugas negara di dalam pulau Nusakambangan. Pulau ini terkenal sebagai pulau tahanan atau prison island. Sayapun bertanya-tanya seperti apakah “isi” di dalamnya. Karena selain berisi lapas, pulau ini juga merupakan sumber penambangan batu kapur pagi Semen Holcim, juga katanya terdapat pantai pasir putih di baliknya.

Dari pelabuhan penyeberangan di Cilacap, tampak jelas pipa saluran batu kapur yang akan dipindahkan ke kapal pengangkut. Kemudian batu kapur ini akan diangkut ke Pabrik Semen Holcim.

Dari pelabuhan Cilacap penumpang dan barang-barang (motor juga bisa masuk), akan menyeberangi sebuah selat yang tidak terlalu lebar. Kurang lebih 10 menit kapal menyeberang dan sampai di pelabuhan Sodong di Nusakambangan

Di Sodong ini terdapat gapuraseperti ini:

Berikut ini sedikit kondisi jalan dan lingkungan kanan-kirinya yang masih merupakan hutan, padang rumput dan semak-semak.

Selain sebagai tempat penahanan narapidana, ada juga orang-orang yang memanfaatkan potensi yang ada di pulau ini untuk pertanian dan perkebunan serta pemeliharaan hewan ternak seperti sapi.

Kadangkala sapi-sapi itu melintas di jalan dan otomatis mengganggu kendaraan yang melintas. Kendaraan yang ada di pulau ini kebanyakan sepeda motor milik perseorangan dan mayoritas milik petugas lapas atau keluarganya. Sedangkan kendaraan roda empat paling besar adalah truk atau bus 4 roda, dan hampir semua berplat merah.

Lapas berikut ini adalah lapas “mewah” dimana para koruptor ditempatkan. Letaknya nomor dua setelah lapas terbuka, jika kita berjalan dari Sodong.

Sedangkan lapas berikut adalah lapas Pasir Putih yang terletak paling ujung dekat dengan pantai. Di antara lapas Batu dengan pasir putih terdapat lapas Batu, Kembang Kuning dan lapas Permisan.

Sedangkan pantai berikut dikenal dengan nama Pantai Permisan. Pantai berpasir putih ini merupakan salah satu tujuan wisata. Di sini terdapat pisau komando yang seolah-olah ditancapkan ke batu karang.

Sayangnya saya ke sini bukan dalam rangka pelesir, jadi tidak bisa main-main ke pantai ini, cuma melihat sekilas.

Sekedar informasi, di pulau Nusakambangan ini penduduk yang bertempat tinggal di dalamnya adalah petugas atau orang yang bekerja di lapas. Asalnya dai macam-macam daerah. Di sini bisa dikatakan “uang tidak laku”, karena hanya terdapat sedikit warung. Fasilitas di dalamnya sangat minim, untuk sekolah saja harus menyeberang ke Cilacap. Dan saya kurang tahu juga pada KTP yang dimiliki penduduk pulau ini tercantum alamat mana.

Selain petugas dan keluarga, terdapat juga “warga binaan” lapas yang merupakan mantan Napi yang masih ada di sini. Mereka bisa leluasa pergi, menjadi crew kapal penyeberangan bahkan keluar pulau. Namun dengan mengenakan pakaian bertuliskan “WARGA BINAAN”

Demikian pengalaman saya satu hari penuh di prison island ini.

PART 2

PART 3

Iklan

32 respons untuk ‘Nusakambangan Part 1 – Sehari Di Pulau Tahanan

    1. Pesugihan….wah gak tahu Kalo golek penghasilan ada, lha ya dengan mengolah lahan untuk pertanian dan peternakan itu…

      Dipun kirim saking Cilacap Bercahaya ngagem Gmail kangge Android

      Suka

  1. di nusakambangan ada goa untuk berarti banget bagi keraton solo. (masigit selo). juga ada bunga yang penting banget buat keraton solo, wijayakusuma yang termasuk hampir punah….

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s